Visitor Counter Online
SMK Puragabaya terapkan proses pembelajaran di sekolah dengan menggunakan Virtual Reality (VR)

SMK Puragabaya terapkan proses pembelajaran di sekolah dengan menggunakan Virtual Reality (VR)

smkpuragabaya.sch.id -- SMK Puragabaya Kota Bandung terus berbenah dan mengembangkan diri untuk terus berkarya di tengah gempuran teknologi yang kian canggih. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) dalam proses pembelajaran.

Bekerja sama dengan PT Citra Wahana Teknologi Millealab, SMK Puragabaya Kota Bandung menjadi SMK pertama di Kota Bandung yang akan menerapkan proses pembelajaran di sekolah dengan menggunakan Virtual Reality (VR).

Kepala Sekolah SMK Puragabaya Oman Abdurahman mengatakan, kerja sama ini dilangsungkan guna meningkatkan kompetensi guru dalam proses mengajar dan meningkatkan kualitas belajar siswa di sekolah.

"Alhamdulillah, SMK Puragabaya menjadi pilot project dalam penggunaan VR ini pada proses pembelajaran," kata Oman di SMK Puragabaya, Kamis, 6 Mei 2021.

"Sehingga SMK Puragabaya bisa jadi contoh bagi sekolah lain dalam proses belajar mengajar menggunakan VR ini," tambahnya.

Sebelum para guru terjun langsung mengajar menggunakan VR, guru-guru SMK Puragabaya dibekali latihan cara menggunakan VR untuk mengajar, membuat konten yang sesuai dengan bidang keahlian dan mata pelajarannya.

Oman mengatakan, terdapat 20 guru terpilih yang diikutsertakan dalam pelatihan tersebut bersama PT Citra Wahana Teknologi Millealab. Guru-guru tersebut antara lain adalah para Wakil Kepala Sekolah, para Kepala Program, dan guru yang profesional dalam mendidik siswa.

"Para Wakil Kepala Sekolah ini adalah guru-guru yang sudah teruji dan juga dilihat dari disiplin ilmunya, pengalamannya. Kalau Kepala Program dipilih karena jelas ia mengerti akan programnya, dan terakhir guru-guru yang aktif dan melek teknologi serta guru teladan juga diikutsertakan," jelasnya.

Meningkatkan kompetensi guru

Ketua Yayasan Pendidikan Puragabaya, Endang Rusdana mendukung penuh upaya SMK Puragabaya untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan teknologi dalam proses pembelajaran menggunakan VR melalui kerja sama dengan  PT Citra Wahana Teknologi Millealab.

Menurutnya, penggunaan VR ini akan meningkatkan kompetensi dan skill guru dalam mengikuti perkembangan IT saat ini yaitu pada revolusi industri 4.0. Ia menyatakan, melalui pembelajaran menggunakan VR ini nantinya pembelajaran tidak akan lagi monoton yang membuat siswa pun bosan dalam belajar.

"Sekali lagi harapan kami dengan adanya kerja sama ini bisa ujung-ujungnya meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan SMK Puragabaya," tegasnya.

Di tempat yang sama, Fahmi Bagus selaku penasehat dari SMA/SMK Puragabaya mengatakan, kerja sama ini ditunjukkan untuk meningkatkan level sekolah menjadi sekolah yang berkualitas.

Adanya VR ini, menurutnya, akan memberikan pengalaman yang sangat berbeda untuk siswa dan siswi ketika belajar di sekolah.

"Kualitas dari siswa itu akan bertambah, dari kreativitas juga akan berkembang dibandingkan dulu yang masih serba terbatas," katanya.

Ia mengemukakan, penggunaan VR ini membuat segala sesuatunya terlihat mudah dan memungkinkan. Ia mencontohkan ketika ingin melihat bagaimana isi mesin dari mobil Ferrari. Dengan adanya VR, kata dia, maka siswa akan tahu isi mesin mobil Ferrari, sehingga nantinya bila diterapkan di bidang keahlian lain, siswa akan lebih termotivasi lagi untuk meningkatkan minat belajar dan bakatnya.

"Kita harap lulusan puragabaya ini menjadi lulusan terbaik dan berkualitas sehingga nanti bisa mendorong kualitas dari mutu pendidikan yang ada di Indonesia khususnya di SMK Puragabaya ini," ujarnya.

Di sisi lain, Direktur PT Citra Teknologi Wahana Millealab, Andes Riski menuturkan, kerja sama ini dimaksudkan untuk memberikan inovasi dalam dunia pendidikan agar nantinya guru-guru bisa meningkatkan kompetensi dan skill-nya dalam mengajar.

"Dari inovasi ini kita juga berharap anak anak yang ada di SMA/SMK Puragabaya ini bisa lebih bahagia dalam belajar," katanya.

Nantinya, guru-guru akan dibekali oleh serangkaian pelatihan yang bisa membuat mereka semakin kompeten dalam menggunakan VR ini ketika proses pembelajaran.

Serangkaian pelatihan tersebut terdiri dari Basic, Intermediate, hingga Expert. Tujuan pelatihan ini, kata Andes, adalah untuk meningkatkan level guru menjadi level Expert dalam penggunaan VR untuk proses mengajar. Dan untuk mencapai level Expert ini dibutuhkan paling lama sekitar 1,5 bulan.

"Jadi guru nanti bisa menggabungkan VR dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)-nya, sehingga mereka bisa mengidentifikasi metodenya cara membaca analisis sistemnya sampai melakukan tindakan di kelas pun ada datanya, itulah yang nanti kami ajarkan sampai level expert," ujarnya.

"Jadi, expert ini di mana guru-guru sudah tidak hanya bisa buat konten melalui VR, tapi juga bisa mengaplikasikan konten tersebut di dalam kelas," jelasnya.